“Neng, kenapa suka dibacain cerita? Padahal kan sudah bisa baca sendiri,” tanya saya pada Kayyisha.

“Because it makes me happy.”

Sejak anak-anak kecil, bahkan sejak masih bayi, saya selalu mendongeng (membacakan buku atau mengarang dongeng dadakan) buat mereka. Hampir setiap malam. Apalagi begitu mereka bisa bicara, mereka selalu request untuk dibacain buku.

Bahkan ketika mereka sudah bisa baca sendiri pun, masih senang dibacain. Alasan mereka kurang lebih sama, karena mendengarkan cerita sebelum tidur bikin mereka bahagia.

Alasan anak-anak sederhana, ingin dibacain supaya tidurnya nyenyak dan nggak mimpi buruk. Padahal tanpa mereka sadari, dengan mendengarkan dongeng manfaat yang mereka peroleh  nggak sesimpel itu. Banyak sekali manfaat mendongeng yang bisa mereka peroleh.

Meski, tantangan membacakan buku buat mereka itu lumayan juga. Kadang mata sudah ngantuk, tetap memaksakan diri baca cerita. Akhirnya saya bacanya ngaco, sampai diingatkan anak-anak kalau mulai seperti orang mengigau ;-).

Proses membacakan cerita ini butuh effort untuk bisa konsisten. Seringkali anak-anak juga minta dibacakan buku yang sama berulang-ulang tanpa bosan. Yang bosan kita, orang tuanya. Sampai-sampai hapal isi buku itu.

 

Kenapa Mendongeng?

Mendongeng itu nggak membutuhkan waktu yang lama. Saya biasanya hanya membacakan buku sekitar 10-15 menit sebelum tidur. Buku yang dibaca bervariasi. Kadang dibaca berdasarkan permintaan mereka, misalnya membaca buku-buku cerita. Atau saya membacakan sesuatu yang memang dijadikan salah satu program belajar buat mereka. Hanya, karena bentuknya dongeng, mereka nggak menyadari bahwa itu adalah proses belajar. Misalnya membaca Sirah Nabawiyah dan Kisah-kisah Al Qur’an.

Lalu kenapa proses belajar ini diakukan lewat dongeng? Kenapa harus mendongeng setiap hari?

Sebelum membahas tentang manfaat mendongeng, saya ingin berbagi sedikit tentang apa arti mendongeng itu sendiri:

1. Berkomunikasi

Ada kalanya kita ingin menanamkan sebuah pesan yang baik, namun nggak ingin bentuknya berupa nasihat atau ceramah yang mungkin sulit diserap oleh anak-anak. Akhirnya, kami coba masukkan lewat dongeng.

Mendongeng tentunya dilakukan lewat bahasa anak, bukan? Dan, kisah yang disampaikan pada anak-anak merupakan kisah orang lain. Lewat sini, kita bisa memasukkan nasihat lewat cerita yang dialami orang lain, baik cerita buruk atau baik, tanpa si anak merasa sedang diceramahi.

2. Menanamkan nilai-nilai kebaikan

Penanaman nilai kebaikan sebetulnya banyak caranya. Bisa melalui aktifitas harian atau permainan. Seperti yang saya sampaikan pada poin sebelumnya, nilai kebaikan yang disampaikan lewat cerita akan mudah diserap oleh anak-anak. Karena mendongeng adalah kegiatan yang menyenangkan. Si anak dalam kondisi yang tidak aktif, sehingga dia akan memusatkan perhatiannya mendengarkan.

Selain itu, menurut para ahli menjelang tidur merupakan momen tepat dimana kita dalam kondisi rileks dan aktifitas otak memasuk fase gelombang alpha yang mudah menerima input dari luar. Dalam fase ini pula kita bisa mempraktikkan hypnoparenting lewat bercerita tadi.

Biasanya pesan-pesan yang masuk buat anak mudah diserap dan diterima alam bawah sadarnya.

3. Bonding Orang tua dan anak

Ketika saya mendongeng, biasanya saya ikut masuk ke tempat tidur anak-anak dan berbaring bersama mereka. Anak-anak akan mendengarkan sambil memeluk. Momen ini sangat baik untuk mempererat bonding dengan anak.

Setelahnya, kita bisa mencium dan memeluk anak sambil mendoakan mereka. Masya Allah, makanya hingga sekarang dimana anak saya sudah cukup besar, mereka masih meminta didongengin hanya untuk mencari momen berdekat-dekat dengan orang tuanya.

4. Stimulasi kecerdasan

Tanpa disadari, kegiatan mendongeng ini memberi stimulus bagi otak anak. Banyak hal yang bisa dirangsang di sini misalnya, stimulasi bahasa, konsentrasi dan pendengaran. Dengan mendengarkan, anak-anak bisa latihan konsentrasi dan mereka juga mendapat pengayaan bahasa. Otak anak-anak yang mudah menyerap bagai spons cuci piring itu akan memasukkan semua informasi yang didengarnya. Luar biasa banget, deh.

Mendongeng yang hanya dilakukan selama 10-15 menit ini ternyata luar biasa. Kita sebagai orang tua tidak membutuhkan keahlian khusus. Tidak perlu menjadi pendongeng profesional untuk mendongeng bersama anak. Yang penting niat dan konsistensi.

 

Manfaat Mendongeng Bagi Anak

Saya sering bertanya pada anak-anak kenapa senang mendengarkan dongeng padahal mereka bisa membaca buku sendiri. Selain jawaban Kayyisha yang membuatnya bahagia, manfaat mendongeng juga cukup banyak antara lain:

1. Mendekatkan anak-anak dengan buku

Awal mula kecintaan anak-anak saya pada buku adalah dari mendongeng. Saat mendongeng, kita seringkali mengambil cerita dari buku. Saat itulah anak-anak menjadi terbiasa berinteraksi dengan buku. Hingga mereka besar, mereka pun jadi cinta buku.

2. Senang membaca

Akrab dengan buku, pasti berhubungan dengan membaca. Walaupun sekarang teknologi sudah demikian berkembang, buku banyak digantikan oleh gawai elektronik, namun keluarga kami tetap senang membaca buku.

3. Bisa membaca tanpa belajar dengan teknis khusus

Kedua anak saya nggak pernah belajar membaca secara khusus. Lewat aktifitas mendongeng, mendorongnya untuk berusaha membaca buku-bukunya sendiri. Awalnya mereka mengarang sendiri, seolah-olah membaca tapi hanya mengucapkan apa-apa yang mereka ingat saat kita mendongeng.

Saat ini kita bisa ikut serta menemaninya membaca. Keingintahuan anak yang tinggi mendorong mereka mencari tahu apakah bacaannya benar atau tidak. Aktifitas ini jika dilakukan berulang-ulang akan membuat anak belajar membaca seperti belajar dengan teknik flashcard. Lama-lama terbiasa dengan huruf dan hafal kata yang sering diulangnya.

4. Senang menulis

Bukan nggak mungkin, anak yang banyak membaca akan menjadi senang menulis. Yang membuat Naufal senang menulis, awalnyakarena dia sering membuat versi cerita yang berbeda dari yang dia baca, dengan menggunakan imajinasinya sendiri.

Semakin banyak anak membaca, semakin bertambah pula kosakata yang diingatnya. Dan dia akan lebih mudah tertarik untuk berimajinasi lewat tulisan.

5. Merangsang imajinasi

Buku-buku anak itu penuh imajinasi, terutama cerita fantasi. Banyak hal yang diceritakan yang tidak nyata seperti cerita peri dan kurcaci, hewan yang bisa berpikir dan bersikap seperti manusia, manusia yang bisa terbang dan masuk ke dimensi berbeda, dan sebagainya.

Stimulasi melalui cerita fantasi bisa merangsang imajinasi anak yang akhirnya membangkitkan kreatifitas.

6. Memahami bahasa orang tuanya

Karena sering mendongeng dan bercerita bersama, ikatan antara anak-anak dan saya makin dekat. Kadang saat bercerita saya juga menambahkan nilai-nilai yang baik menggunakan bahasa sendiri. Komunikasi cara ini sepertinya mudah dipahami anak dan anak belajar tentang nilai-nilai yang dianut dalam keluarga juga. Ketika di lain waktu anak-anak melakukan kesalahan, kita bisa mengingatkannya lagi melalui cerita yang pernah dibacakan pada mereka.

7. Anak-anak bahagia

Pernah melihat wajah anak-anak saat kita mendongeng? Pandangi deh. Mereka sangat bahagia. Apa sih yang paling membahagiakan bagi orang tua selain melihat anak-anaknya bahagia. Nggak ada, ya.

Kenapa anak harus bahagia, baca tulisan saya yang ini: Anak Harus Bahagia.

Ayah Bunda, teruslah mendongeng buat anak-anak kita. Jangan berhenti meski mereka sudah bisa membaca sendiri. Manfaatkan waktu sebelum mereka besar dan meninggalkan orang tuanya untuk menjadi milik dunia mereka (baca: Ketika Anak-anak Kita Milik Kehidupannya).

Usai mendongeng jangan lupa peluk erat anak-anak kita sambil mendoakan. Semoga mereka menjadi anak yang selalu bahagia, sehingga kelak akan selalu membahagiakan orang di sekitarnya. Aamiin.

Berapa banyak Anda mendongeng untuk anak-anak? Apakah terasa manfaat mendongeng ini bagi keluarga? Share juga, yaa.