Memasak kini menjadi salah satu acara favorit keluarga. Saya yang tadinya nggak suka masak pun jadi lebih betah tinggal di dapur. Mungkin karena doyan makan dan kepingin ekonomis, ya salah satu solusinya adalah bikin sendiri makanan yang bahan-bahannya mudah dicari.
Awalnya, yang senang memasak adalah Abi Fitra. Dia seneng bikin sesuatu yang berbeda dari makanan sehari-hari. Tapi justru sekarang menu makan kami sering berunsur eksperimen, dan kami lebih excited makannya. Apalagi kalau hasilnya enak.
Yang banyak tertular senang memasak adalah anak-anak. Mereka senang mencoba resep baru. Saya jadi senang juga mengoleksi buku masak, terutama buku-buku yang penuh gambar makanannya. Beberapa kali anak-anak mencoba memasak. Ini beberapa momen memasak mereka.
- Pancake
- Scone Bread
- Omelette
- Ginger bread
- Muffin
- Garlic Bread
- Tacos
- Vanilla Cookies
Proses memasak ini bukan hanya fun, tapi mereka bisa belajar banyak hal. Seperti saat membuat muffin, anak-anak tidak dibantu sama sekali kecuali saat menyalakan/mematikan oven. Semua mereka lakukan, bahkan mulai dari membeli bahan-bahannya di supermarket. Membaca resep, mencatat bahan, menimbang tepung dan gula, menghitung takaran, mencampur bahkan memikirkan alternative saat bahan yang dibutuhkan nggak ada, tapi tetap akan membuat kue.
Dalam proses pembuatannya juga mereka belajar tentang problem solving dan team work. Namanya anak-anak, pasti ada berantem-berantemnya. Nah, cara mereka menyelesaikan masalah juga jadi sarana belajar.
Di akhir proses, saya bangga bener karena ternyata muffinnya enak banget. Bravo kids!