Kesempatan belajar datang dari mana saja, dan ini bernama anugerah. Iya, ilmu milik Allah dan nikmat mendapatkan ilmu merupakan satu anugerah luar biasa.
Seperti yang saat ini sedang dialami oleh remaja penggalang Klub Oase. Ofest yang dilakukan awal bulan Oktober yang lalu merupakan program fundraising untuk acara eksplorasi ini. Dalam rangka persiapan menuju Oase Eksplorasi 2017 di akhir Oktober ini, anak-anak mendapat pembekalan yang cukup intensif.
Kalau dilihat-lihat, anak-anak unschooling seperti anak saya, tidak punya agenda belajar yang jelas. Jadwal kesehariannya berubah-ubah, apa yang mereka pelajari sebagian besar lewat keseharian. Namun, alhamdulillah kesempatan belajar sering datang menghampiri. Salah satunya dalam persiapan Oase Eksplorasi kali ini.
Dalam eksplorasinya mendatang, anak-anak akan mendatangi Pulau Harapan. Sebelum menentukan pulau apa yang akan mereka datangi, mereka melakukan riset terlebih dahulu. Beberapa anak yang tergabung dalam Tim Panitia melakukan riset melalui website dan mencari keterangan dari beberapa sumber. Salah satunya juga dengan mendatangi Pelabuhan Sunda Kelapa dan Muara Angke.
Sebelumnya, ada 3 destinasi yang dijadikan target, yaitu Pulau Pramuka, Pulau Untung Jawa dan Pulau Harapan. Namun berdasarkan hasil riset, diputuskan bahwa pulau yang terpilih adalah Pulau Harapan, dengan mempertimbangkan banyak aspek.
Di Pulau Harapan nanti, mereka bukan hanya akan berpelancong menjadi turis. Melainkan masing-masing anak membawa misi dan hasilnya akan mereka olah menjadi sebuah output yang berbeda sesuai dengan kekuatan masing-masing.
Contohnya Naufal, karena menyukai gambar sketsa dan ilustrasi, maka goal akhirnya adalah membuat buku ilustrasi tentang aktivitas yang ada di Pulau Harapan dan jurnal kegiatan Oase Eksplorasinya. Beberapa catatan persiapan sudah dia tuliskan di blognya: Rencana Output Eksplorasi 2017.
Belajar Banyak Hal dari Persiapan Eksplorasi
Tidak hanya belajar menjadi panitia perjalanan, anak-anak juga mendapat banyak pembekalan sebelum melakukan perjalanan. Beberapa pembekalan yang sudah dan sedang mereka lalui adalah:
- Pelatihan Water Safety
Karena tema perjalanan mereka adalah eksplorasi pantai, maka segala sesuatu yang berhubungan dengan pantai menjadi catatan PR besar bagi orang tua, agar nanti mereka bisa menjaga keselamatan dan aware dengan lingkungan.
Oleh Bapak Sukaji, seorang instruktur senior yang biasa mengajar para Taruna Sekolah Tinggi Perikanan, anak-anak mendapatkan materi tentang survival di dalam air, teknik bernafas melalui snorkle dan latihan terjun dengan aman dari ketinggian ke dalam kolam sedalam 6 meter.
Masyaallah, antara tegang, terharu dan merinding menyaksikan proses belajar anak-anak dilatih oleh instruktur berpengalaman selama lebih dari 30 tahun yang biasa memegang 100 taruna dalam satu sessi, dengan gayanya yang tegas, anak-anak bisa tetap santai belajar.

Anak-anak belajar tentang ilmu kelautan, bagaimana tetap berhati-hati saat berenang di laut, teknik berenang di laut dan cara bernafas dengan aman dan nyaman menggunakan snorkle. Tidak hanya teori, Pak Sukaji juga melatih anak-anak berenang tanpa henti agar melatih endurance dalam air, berlatih mengambang di permukaan di dalam kolam renang sedalam 6 meter dan terjun bebas.
Saya bersyukur Naufal mengambil bagian dari pelatihan ini sebagai bekal pengetahuan lifeskillnya yang berguna sepanjang hidupnya.
- Pengetahuan Biota Laut dan Latihan Snorkeling
Anak-anak mendapat kesempatan belajar bersama kakak-kakak mahasiswa UI di Wisma Makara UI. Disini mereka belajar tentang biota laut (hewan laut, karang dan sebagainya). Latihan yang dilakukan adalah belajar bernafas dengan menggunakan snorkle.
Betapa kesempatan ini sangat berharga, karena mereka dapat memantapkan kembali skill yang sudah diajarkan seharian di hari sebelumnya.

3. Latihan Menulis dalam Bahasa Indonesia
Dalam banyak project eksplorasi, membuat jurnal adalah keniscayaan. Mereka harus mempunyai blog dan membuat berbagai laporan di sana.
Membuat jurnal tentu ada teknik khusus. Bersama Bu Guru Irma Nugraha, anak-anak dibekali ilmu menulis seperti membuat paragraf deskripsi dan eksposisi. Memang mirip seperti pelajaran sekolah, hanya media belajarnya saja yang berbeda, yaitu di kulwap.

- Pelatihan membuat blog
Belum semua anak sudah mempunyai blog dan belum semuanya bisa membuatnya sendiri. Di sini Naufal ikut ambil bagian sebagai asisten mentor yang membantu teman-temannya membuat atau making over blog mereka. Mnetor dalam pelatihan membuat blog ini adalah tentu saja seorang blogger keren yaitu Kak Mira Julia pemilik web Rumah Inspirasi.
- Workshop Membuat Video Dokumenter
Bersama Kak Dio, seorang jurnalis yang sudah malang melintang di dunia pertelevisian nasional yang pernah bekerja di banyak stasiun televisi swasta, anak-anak belajar tentang membuat video dokumenter.
Proses belajar yang dilakukan seharian ini, tidak disangka membuat anak-anak berhasil mempelajari banyak hal dan bisa mempraktikkan membuat beberapa sequences video pendek. Di eksplorasi nanti, beberapa dari mereka ada yang memiliki target output membuat video dokumenter, sehingga pelatihan dilakukan.

Sebenarnya masih ada beberapa sharing ilmu yang didapatkan anak-anak baik secara online maupun offline. Salah satunya adalah sharing tips melindungi kamera dari air laut dan pasir yang disampaikan oleh Kak Dudi via kulwap.
Seluruh rangkaian kegiatan ini diikuti hampir oleh semua anak dengan gembira dan antusias. Karena mereka memang sangat antusias menunggu hari H Oase Eksplorasi ke Pulau Harapan. Padahal di sana, mereka tidak hanya bersenang-senang, melainkan membawa misi dan melakukan riset. Dan akan banyak tugas setelahnya. Namun, semua menjalankannya dengan penuh semangat.
Alhamdulillah, semua bentuk keberkahan dengan adanya ilmu ini semoga menjadi bekal anak-anak untuk terus berproses menjadi manusia yang bermanfaat bagi umat, aamiin. See you around after Eksplorasi yes…
Mbak… Naufal umurnya berapa?
Ini anak-anak udah bisa teknik dasar renang ya…
Semoga sukses eksplorasinya… ?
Naufal usia 13 tahun. Iya mbak, harus bisa watertrappen di kedalaman 6 meter
Bakalan seru banget kayaknya perjalanannya, Mbak 🙂