Belajar tidak perlu mahal. Belajartidak perlu menggunakan alat peraga khusus. Dengan sedikit ide “tidak biasa” kita bisa belajar fun tapi mudah diingat anak-anak.

Mempelajari geografi Indonesia dengan membaca buku itu membosankan. Apalagi harus menghafal nama-nama daerah, letak dan sebagainya.

Naufal dan Kayyisha saya ajak belajar tentang geografi Indonesia dengan cara sederhana. Well, a little bit late for Naufal’s age to learn about this though. Tapi memang karena dia baru punya kesempatan belajar tentang negara tempatnya dilahirkan.

Tujuan materi ini adalah mempelajari tentang Indonesia Archipelago, bagaimana letak Indonesia dan susunan kepulauannya yang memukau. Dilanjutkan dengan mengetahui letak 34 provonsinya.

Pertama, tentu siapkan peta Indonesia sebagai panduan. Saya bercerita dahulu garis besar kepulauan Indonesia. Untuk Kayyisha, cukup dengan mengenal pulau-pulau besar dan lokasi dimana dia berada serta wilayah-wilayah yang pernah kami singgahi (kami sering berpindah rumah).

Lalu, anak-anak diminta membuat pulau-pulau dari lembaran koran bekas. Tidak perlu memakai skala, hanya perbandingan kasar. Sambil membuat, saya juga menjelaskan karakteristik bentuk pulau supaya mudah diingat anak-anak. Anak-anak menciptakan sendiri karakter khas masing-masing pulau dengan cara mereka agar mudah diingat.

Kayyisha mengatakan kalau Papua itu mirip Turkey (kalkun), Kalimantan mirip ayam, Sulawesi mirip huruf K, Sumatera mirip tongkat baseball, Jawa mirip buaya (kalau dibalik ;p).

Setelah semua bentuk pulau (kepulauan tidak perlu dibuat detil) selesai, anak-anak menyusun Indonesia Archipelago sesuai peta.

Dengan daftar nama-nama pulau dan provinsi  yang sudah saya siapkan, anak-anak menyusunnya sesuai lokasinya. Kayyisha hanya meletakkan nama-nama pulaunya. Sedangkan Naufal diminta meletakkan lokasi 34 provinsi dan menghafalkannya dengan menggunakan logika, supaya lebih mudah diingat.

Nah, belajar murah meriah ini ternyata cukup efektif membuat anak-anak hafal letak geografis Indonesia secara garis besar.