Charlotte Mason, Apa Yang Bisa Kita Pelajari Darinya?

charlotte mason phylosophy

Charlotte Mason adalah seorang guru yang berasal dari Inggris, yang mendirikan sebuah sekolah yang berbeda dengan sekolah pada umumnya di jamannya, Era Victoria. Prinsip-prinsip pendidikan Charlotte Mason atau yang dikenal dengan CM, hingga kini masih digunakan terutama oleh para keluarga yang menerapkan homeschooling di keluarga mereka.

Dalam tulisan ini, saya ingin membuat sedikit ringkasan dari highlighted notes yang saya buat saat membaca buku “Cinta Yang Bepikir” karya Ellen Kristi. Kalau teman-teman ingin mengenali pola pikir dan prinsip pendidikannya secara lengkap silakan langsung membaca buku tersebut. Atau lebih dalam lagi membaca 6 Volume buku tulisan Charlotte Mason langsung.

Jika ingin membaca ringkasan saya, silakan melanjutkan membaca tulisan ini. Namun sebelum melanjutkan, saya ingin membuat sedikit disclaimer bahwa saya hanya menuliskan hal-hal yang sejalan dengan prinsip saya, dalam hal ini agama. Karena seperti yang kita tahu, CM adalah seorang penganut Kristen taat dan menggunakan Alkitab sebagai landasannya.

Bukan berarti bertentangan, hanya saja ada satu dua hal yang disebutkan oleh CM namun ketika saya korelasikan dengan pemahaman agama saya, saya memilih tidak mengungkapnya untuk mencegah kerancuan berpikir saya sendiri. Namun secara umum, pemikiran CM sangat universal. Bisa diterima oleh agama apapun, bahkan ketika saya mencoba membandingkannya dengan pendidikan Islami, prinsip CM ini berjalan beriringan dengan Fitrah Based Education yang sedang saya pelajari secara paralel.

Pandangan Charlotte Mason tentang anak-anak

Charlotte meyakini anak-anak adalah jiwa dengan kedalaman dan kekayaan spiritual tak terbatas, ibarat obor yang sudah penuh minyak, hanya menunggu pantikan api kecil untuk bisa menyala berkobar-kobar.

Beliau menganggap, anak bukanlah kertas putih polos yang menunggu untuk ditulisi. Seperti yang juga saya pahami, bahwa setiap anak memiliki fitrahnya masing-masing. Maka tugas orangtua bukanlah menggambar diri anak, melainkan menuntunnya untuk berada dalam fitrah kebaikan. Charlotte mengatakan bahwa sejak semula anak adalah pribadi yang utuh, terlahir lengkap dengan hasrat, emosi, hati nurani dan bakat.

Pribadi itu akan terus menyingkapkan diri, sampai terungkap sepenuhnya, sesuai dengan pertambahan usianya. Orangtua dan guru hanya membantu agar pribadi itu mekar.  Tiap anak memiliki potensi kecerdasannya masing-masing.

Ketika para orangtua kebanyakan memandang anak berada di bawah otorisasinya, dan menyerahkan pendidikan pada orang lain (pengasuh, guru privat atau sekolah), Charlotte mempunyai pandangan lain. Menurutnya, anak-anak adalah kekayaan yang dititipkan Tuhan kepada orangtua. Dan orangtua bertanggung jawab untuk memastikan mereka tumbuh menjadi pribadi yang membawa kebaikan bagi masyarakat.

Semua anak selalu sedang menunggu untuk digugah. Dan sekali tergugah, mereka akan selamanya terbangun untuk mencintai proses belajar. Proses belajar ini motivasinya bukan karena ingin mendapatkan pujian, gengsi atau keuntungan material, melainkan karena kegembiraan dalam proses belajar itu sendiri, yang tumbuh menjadi pribadi berwawasan luas penuh ide-ide akbar dengan karakter luhur yang berangkat dari tertanamnya kebiasaan-kebiasaan baik.

Filosofi-filosofi Charlotte Mason

Mothers owe a thinking love to their children (Charlotte Mason).

Untuk mendapatkan benih cinta yang kuat dan kokoh pada diri anak, adalah dengan sebanyak mungkin terlibat dalam merawat dan mendampingi sendiri proses tumbuh kembang anak kita sehari-hari.

Charlotte memandang menjadi orangtua adalah profesi paling penting di dunia, sehingga kita harus mempersiapkan diri. Namun bukan berarti harus menunggu menjadi manusia sempurna sebelum berumah tangga dan menjadi orangtua. Supaya menjadi orangtua yang baik, kita tidak boleh hanya mengandalkan impuls alamiah.

Alam menyediakan kepada setiap ibu dan ayah kapasitas untuk mencintai anaknya, tetapi kita butuh lebih dari sekadar dorongan cinta yang emosional untuk menunaikan amanah ini. Cinta ini harus dilengkapi dengan kesadaran dan pengetahuan.

Idealnya, menurut Charlotte Mason, setiap orangtua wajib menguasai dasar-dasar fisiologi dan psikologi sebagai bekal minimal mengasuh anak.

Karena anak-anak adalah titipan yang berharga, orangtua tidak cukup membesarkan anak dengan baik, namun harus membesarkan anak dengan sebaik-baiknya. Dan yang mereka butuhkan bukanlah orangtua yang sempurna, melainkan orangtua yang mencintai mereka tanpa syarat dan mau terus belajar bersama mereka.

Raising children, raising ourselves.

**Bersambung ke 20 Butir Filosofi Pendidikan Charlotte Mason

2 thoughts on “Charlotte Mason, Apa Yang Bisa Kita Pelajari Darinya?

  1. Mbak, terima kasih yaa sudah menulis ini.
    Aku memang pemasaran sama CM sejak dulu. Hehe..
    Ditunggu lanjutannya, yaa.. 🙂
    Jazakillah khairan katsiro

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *