Yuk, Bereksperimen Sains di Rumah

DSC_0029
Naufal sedang melakukan eksperimen lampu & saklar

Dunia anak usia 7 – 12 tahun biasanya lebih menyukai aktivitas kinestetik, atau yang melibatkan banyak gerak dibanding duduk rapi berhadapan dengan buku dan alat tulis. Ini berhubungan dengan rentang fokus mereka yang masih cenderung pendek dan cepat bosan.

Dalam proses belajar, kegiatan yang sifatnya aktif tentu lebih disukai juga, seperti melakukan eksperimen, belajar menggunakan peraga, praktik membuat sesuatu, dan lain-lain. Ini mencakup semua bidang yang dipelajari lho, termasuk bidang-bidang yang sifatnya hapalan.

Nah, di dalam tulisan ini saya akan membahas tentang belajar science atau ilmu pengetahuan alam. Salah satu bidang yang disukai anak-anak.

Sebenarnya, saya dan anak-anak tidak terlalu banyak belajar science secara khusus. Mereka belajar ilmu alam tanpa jadwal atau agenda. Karena kami banyak beraktivitas outdoor juga, belajar science sering diselipkan kapan saja.

Saat di rumah, anak-anak membaca buku-buku science juga tanpa kurikulum. Mereka bisa membaca di buku-buku ensiklopedia atau majalah. Kadang juga dengan menonton video youtube atau NatGeo Channel di televisi.

Tapi, seperti yang pernah saya bahas di tulisan ini, anak-anak sesekali perlu juga diajak bereksperimen sains. Manfaatnya banyak. Di sekolah, biasanya ada juga kan praktikum IPA di Lab.

Nah, untuk anak-anak yang tidak sekolah seperti anak-anak saya, sering kali sulit memfasilitasi mereka belajar sains. Karena apa yang tersedia di rumah tidak banyak. Paling-paling mereka akhirnya bereksperimen membuat oebleck (campuran corn starch dan air), eksperimen warna dari pewarna makanan, membuat awan, dan sejenisnya.

Lama-lama kehabisan ide dan cepat bosan.

Beruntung, saya diperkenalkan dengan paket dari Planet Sains yang keren banget. Kalau tidak salah, ada empat paket yang isinya beraneka ragam. Mereka bisa belajar Fisika, Kimia, Mekanika dan Biologi dengan metode sederhana namun banyak muatan ilmunya. Bahkan, dengan paket ini, mereka juga bisa belajar mandiri.

Contoh eksperimen yang bisa dilakukan anak-anak, seperti: membuat lem ajaib, membuat tinta rahasia, jejak fossil, dapur magma, saklar sederhana, senter, roket, dan masih banyak lagi.

FullSizeRender (3)
alat eksperimen (1) – foto dokpri

Hanya ada satu hal yang perlu diperhatikan. Di dalam paket Planet Sains tersebut ada panduan dan sedikit penjelasan ilmiah tentang eksperimen tersebut. Saat melakukannya, sebaiknya ada keterlibatan orang tua untuk menemani anak. Jadi anak tidak membaca seluruh panduan sebelum melakukan percobaan supaya mereka belajar membuat hipotesa dahulu, baru kemudian membuat kesimpulan hasil eksperimennya.

Karena jika si anak sudah membaca keseluruhan panduan, jadinya mereka hanya membuktikan apakah mereka berhasil membuktikan cara kerja eksperimen tersebut.

FullSizeRender (4)
alat eksperimen (2) – foto dokpri

Beberapa alat juga ada yang membutuhkan bantuan orang tua, terutama bagi anak-anak yang belum terbiasa memegang gunting atau pisau.

IMG_5773
alat eksperimen (3) – foto dokpri

Secara umum, belajar science dengan paket Planet Science ini menyenangkan dan banyak manfaatnya. Kita tidak perlu mencari bahan dan alat ke toko kimia, atau merancangnya. Apalagi, di salah satu paket ada yang isinya alat-alat percobaan lengkap seperti tabung reaksi, goggle (kaca mata pelindung), pinset, pipet tetes, dan banyak lagi.

IMG_5775
goggle – foto dokpri

Seru, deh. Selamat mencoba.

 

12 thoughts on “Yuk, Bereksperimen Sains di Rumah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *